Selasa, 24 Maret 2009

LAHAN BASAH DESA TUNGKARAN

Desa Tungkaran, kecamatan Banjar, kabupaten Martapura ternyata memiliki lahan basah air tawar yang sangatlah luas. Beribu-ribu hektar tanah di kawasan ini sering digunakan oleh penduduk sekitarnya untuk memelihara ikan, dijadikan sebagai lahan sawah, dan lain sebagainya. Di kawasan ini, banyak ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan yang diantaranya adalah: kangkung, purun tikus, padi, pohon rambai (Nama daerah banjar), teratai, eceng gondok, ilalang, dan berbagai jenis tumbuhan yang tidak diketahui namanya. Berbagai jenis organisme yang dapat hidup di lahan basah ini juga bermacam-macam, yaitu yang nampak dari hasil survey diantaranya: ikan, serangga, burung, belut, katak, dan lain sebagainya.

Penduduk di sekitar lahan basah ini rata-rata mata pencahariannya membuat batako, sebagian diantaranya adalah sebagai petani. Dari hasil survey beberapa waktu lalu, saya melihat hanya terdapat satu bangunan sekolah yang berdiri di sana itu pun hanya tingkat Sekolah Dasar (SD). Dilihat dari kasat mata, pendidikan di desa ini sangat kurang, karena jarak dari sekolah yang tingkatnya lebih tinggi (SLTP/sederajat, dan SMU/sederajat) cukup jauh. Bahkan, untuk mencapai desa ini saja membutuhkan waktu ± 20 menit. Keadaan jalannya pun cukup menyakitkan. Apabila air dari sawah pasang, maka jalan tersebut tergenang banjir dan mengakibatkan jalan tersebut berlubang.

Dilihat dari potensi yang dimiliki lahan basah ini, dengan mengelola lahan basah ini dengan baik umtuk membantu penduduk di kawasan desa ini. Misalnya saja dengan lebih lebih memfokuskan pada manfaat lahan basah itu sendiri, yaitu sebagai barang. Maksudnya barang disini adalah lahan basah itu sendiri merupakan suatu barang/benda. Disamping itu lahan basah juga menjadi tempat untuk melakukan berbagai kegiatan dan tempat untuk menghasilkan berbagai barang/komoditi. Kelompok ini sering disebut sebagai nilai atau manfaat ekonomi dari lahan basah. Selain itu juga, lahan basah menyediakan jasa tertentu seperti mengisi air tanah, bahkan mengendalikan banjir atau menjaga kelangsungan berbagai proses alam. Lahan basah juga dapat membantu dalam kegiatan penelitian.

Peran pemerintah sangatlah bermanfaat dalam pengelolaan lahan basah di desa ini. Karena dapat dilihat, pemerintah sendiri kurang memantau daerah ini. Dengan adanya pengetahuan mengenai manfaat lahan basah di atas, kita dapat memikirkan apa saja yang dapat dikembangkan dari lahan basah tersebut. Yaitu misalnya saja: penghasil sumber daya hayati (ikan serta hasil pertanian dan hutan), penghasil energi (PLTA, PLT pasang surut, briket katu), sarana rekreasi dan pariwisata, pencegah bencana alam (mencegah banjir, memecah kekuatan gelombang dan arus, menahan badai dan angin), menjaga kualitas air (pengendap Lumpur, penambat unsur hara, dan penambat bahan beracun).

Bantuan dari masyarakat sekitar juga sangat dibutuhkan, karena masyarakat sangatlah bergantung pada lahan basah yang saat ini berada di lingkungannya tinggal. Dari survey yang telah dilakukan, dapat ditemukan tumpukan sampah-sampah non organic yang mengapung di permukaan air. Keberadaan sampah-sampah ini justru sangat mengganggu proses perombakan mikroorganisme yang hidup di dalam tanah. Sampah-sampah tersebut kemudian terdekomposisi bersamaan dengan mikroorganisme dan tumbuhan-tumbuhan di perairan tersebut, bahkan debit air yang meningkat akibat hujan. Yang kemudian mengakibatkan perubahan bau dan warna air. air menjadi kecoklatan bahkan berbau yang menyengat. Dari peristiwa ini, orang mengenal dengan sebutan “Air Bangai”. Pencemaran lahan basah tidak hanya berasal dari sampah, namun juga dapat berasal dari limbah keluarga juga dapat berakibat buruk bagi mikroorganisme dan tumbuh-tumbuhan. Hanya jenis-jenis mikroorganisme dan tumbuhan tertentu saja yang dapat bertahan dalam keadaan demikian. Hal ini mungkin dapat dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat sekitar mengenai dampak pencemaran limbah yang dapat berakibat positif bagi lahan basah yang dimiliki satu-satunya di Desa Tungkaran ini.

kejadian seperti demikian tentunya dapat dilihat secara kasat mata oleh kita semua sangatlah memprihatinkan. Lahan basah yang memiliki potensi tinggi, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari sini sedikit demi sedikit mulai rusak karena pencemaran yang ditimbulkan secara tidak sadar oleh masyarakat sekitar. Tentunya, peran kita sebagai orang yang memahami hal ini, memahami dampak-dampak yang akan terjadi setidaknya menjadi salah satu upaya kita untuk menyelamatkan bumi kita yamg mulai rusak oleh tangan manusia sendiri. Bagaimana nantinya anak cucu kita dapat menikmati hasil Bumi yang seharusnya berlimpah....?...hanya waktulah yang dapat menjawab itu semua....Mari kita selamatkan Lahan Basah Dari Pencemaran.....