Sabtu, 18 April 2009

Ekologi Hewan Midtest

NANI MAYA RAMADHAN_J1C106006_

1. Jika hewan betina sebagai penentu daerah teritori, sebutkan dan jelaskan mekanisme yang dilakukan untuk mempertahankan teritori tersebut!

JAWABAN:

Suatu teritori adalah suatu daerah yang dipertahankan oleh seekor individu hewan, yang umumnya mengusir anggota lain dari spesiesnya. Teritori, secara khusus digunakan untuk pencarian makanan, perkawinan, membesarkan anak, atau kombinasi dari aktivitas tersebut. Hewan betina yang menguasai suatu daerah teritori, biasanya memperatankan teritorinya hanya pada saat musim kawin atau bahkan dalam hal pertahanan bahan makanan yang terdapat di daerah teritorinya. Bagi hewan betina yang bersifat teritori seperti demikian, teritori dapat menyediakan akses eksklusif ke persediaan makanan, daerah kawin, dan tempat untuk membesarkan anak mereka. Mengetahui suatu daerah yang spesifik, biasanya dapat membantu hewan tersebut dalam menghindari pemangsa. Tingkah laku teritorial dapat membatasi ukuran populasi yang berbiak sampai ke jumlah pasangan tertentu, sehingga anaknya dapat memperoleh cukup makan dari makanan yang tersedia di daerah itu.Mempertahankan teritori bagi hewan betina, mereka melakukannya dengan mengeluarkan kelebihan yang terdapat di dalam dirinya. Misalnya saja burung pipit yang mendiami suatu tempat yang sudah menjadi daerah teritorinya, dengan mengeluarkan suara kicauannya, ia dapat menarik perhatian burung jantan.

2. Jika hewan jantan menjadi penentu daerah teritori, maka dia akan mempertahankan berdasarkan kualitas teritorinya. Semakin baik kualitas teritori, semakin besar energi/harga yang harus dikeluarkan atau dibayarkan. Jelaskan maksud dari pernyataan diatas!

JAWABAN:

Semakin baik kualitas teritori, semakin besar energi/harga yang harus dikeluarkan atau dibayarkan. Maksud dari pernyataan tersebut adalah, teritori yang dibentuk dan dipertahankan oleh hewan jantan dapat melalui perilaku agonistic, dan seekor hewan yang telah mendapatkan suatu teritori seringkali sulit untuk dikeluarkan dari daerah teritorinya. Dalam hal ini, suatu teritori mempunyai nilai yang lebih bagi pemiliknya jika dibandingkan bagi hewan lain (penyusup) yang memasuki daerahnya. Karena, pemilik teritori lebih mengetahui daerah tersebut. Selain itu, pemilik teritori yang ditentukan kemungkinan lebih tua dan lebih banyak pengalaman dalam menggunakan interaksi agonistic. Bagi hewan jantan yang memiliki sifat teritorial, teritori tersebut dapat menyediakan atau menyimpan akses eksklusif yang tertuju kepada persediaan makanan, daerah kawin, dan tempat untuk membesarkan anak-anak mereka. Sebagai tambahan, mengetahui daerah spesifik dapat membantu individu menghindari pemangsa. Dalam suatu spesies hewan jantan yang memiliki teritori, keuntungan energi lebih banyak daripada biaya untuk mempertahankan teritori dan meningkatkan kelestarian hidup.

3. Dalam menggunakan kemampuan mengubah warna (Biocoloration), apa perbedaan antara karakter interspesifik dan intraspesifik? Dan bagaimana proses ini dapat berlangsung?

JAWAB:

Hewan-hewan tertentu memiliki kelebihan untuk mempertahankan dirinya dari predator. Mereka seringkali mengubah warna tubuhnya, mengeluarkan cairan dari tubuhnya, bahkan ada yang dapat meniru hewan yang akan memangsanya. Dari hal ini dapat kita lihat, terdapat perbedaan karakter interspesifik dan karakter intraspesifik dari hewan yang memiliki kelebihan tersebut. Karakter interspesifik yaitu karakter yang dimiliki oleh seekor hewan dalam melakukan perubahan warna tubuhnya dal;am lingkungan habitatnya. Biasanya, hewan yang melakukan karakter seperti ini misalnya saja kupu-kupu. Ia merubah dirinya untuk melindungi dirinya dari kejaran musuh yang akan memangsanya. Perubahan warna pada tubuhnya juga dia tujukan untuk menarik perhatian kupu-kupu lainnya. Warna yang terbentuk dari perubahan tersebut merupakan warna dari hewan yang juga terdapat di dalam habitat hewan tersebut pada saat itu. Karakter yang terbentuk dapat terjadi karena dipengaruhi oleh factor lingkungan. Sedangkan untuk karakter intraspesifik, yaitu karakter yang dimiliki hewan dalam melakukan perubahan warna yang dilakukannya diluar habitat tempat hidupnya atau biasa juga di dalam habitatnya ketika sedang berinteraksi dengan hewan lainnya, biasanya dilakuakan saat menghadapi predator yang akan memangsanya.

4. Apa perbedaan antara Mulerian dan Batesian coloration? Berikan contoh siapa yang menggunakan, dan untuk tujuan apa kedua fenomena ini terjadi? Apa manfaat kedua proses tersebut bagi hewan?

JAWAB:

Dalam hal ini, kita berbicara mengenai mimikri. Mimikri merupakan suatu pertahanan dengan bentuk maupun warna yang merupakan suatu perhatian yang berbahaya bagi organisme lain. Dimana, misalnya saja seekor serangga menyerupai serangga lain yang dijauhi atau bahkan dihindari, sehingga hewan predator yang akan memangsanya tidak memakannya. Mimikri yang banyak ditemukan, yaitu diantaranya Mulerian mimikri, dan Batesian mimikri.

· Mulerian coloration

Pengertian dari mulerian adalah mimikri yang dimiliki oleh hewan untuk melindungi dari hewan predator dengan mengubah warna tubuhnya menjadi warna yang tidak disukai oleh hewan pemangsa, dan dapat juga dengan meniru tingkah laku spesies lain. Biasanya, hewan yang melakukan mulerian coloration yaitu serangga. Mereka biasanya merubah warna pada salah satu organ tubuhnya, misalnya warna ekornya (pada lebah). Dengan merubah warna ekornya, maka hewan yang akan memangsanya otomatis akan menghindar darinya. Karena, lebah tersebut merubah dirinya dan perilaku dirinya menjadi seekor lebah beracun bagi hewan predator yang akan memangsanya.

Gambar. Lebah (Mulerian coloration)

· Batesian coloration

Batesian coloration yaitu perilaku atau karakteristik (mimikri) yang dilakukan seekor hewan tertentu dengan merubah warna atau perilakunya menjadi seekor hewan yang lebih ganas (menakutkan) dari predator. Hewan yang sering melakukan hal demikian, salah satunya adalah dengung terbang (Lalat besar). Untuk menghindari dirinya dari hewan lain atau bahkan dari manusia, ia merubah perilakunya menjadi seperti lebah madu. Apabila kita perhatikan, bahwa lebah madu terbang dengan empat sayap, namun lalat dengung terbang hanya dengan dua buah sayapnya. Dia terbang layaknya lebah madu, melakukan aktivitas seperti lebah madu. Dengan begitu, dirinya akan terlindungi dari serangan hewan predator yang mengganggunya.

Gambar. Lalat Dengung menirukan Lebah madu